TIPS MENYIMPAN BARANG
Bagaimana sih menyimpan barang yang benar dan tepat ???
Menyimpan barang merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi perusahaan besar, instansi ataupun tempat usaha yang kecil sekalipun. Barang dengan intensitas keluar masuk yang cepat tentunya menjadi perhatian yang lebih oleh pengelola barang.
Agar barang dapat terkelola dengan baik kita perlu memperhatikan beberapa hal yang cukup penting. Berikut ini beberapa tips untuk menyimpan dan mengelola barang.
Persiapkan Data Dengan Akurat
Saat melakukan persiapan data, tugaskan individu secara khusus yang bertanggung jawab dalam melakukan pencatatan. Individu tersebut harus melakukan pencatatan seakurat mungkin seperti input stok masuk dan stok keluar yang dapat dibantu dengan program pendukung agar proses pencatatan lebih akurat. Tujuan dilakukannya hal ini adalah agar Anda mengetahui terlebih dahulu data dari periode sebelumnya, lalu menentukan target pemasaran serta ramalan (forecast) penjualan pada periode saat ini.
Beberapa perusahaan distributor atau produsen sekalipun terkadang menggunakan sistem pre-order dan data pesanan yang masuk akan dijadikan sebagai landasan untuk menentukan angka persediaan. Guna mengembangkan bisnis distributor yang masuk, Anda juga harus melakukan diskusi dan berkonsultasi lebih dalam dengan tim pemasaran ketika ingin menentukan angka persediaan stok Anda.
Membuat Forecast Persediaan
Setelah Anda mengumpulkan data input dan output barang, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah membuat forecast atau perkiraan persediaan stok barang berupa jumlah persediaan yang dibutuhkan pada periode ini. Hal ini bukan tahap yang mudah bila Anda memiliki penjualan produk dengan jenis yang bermacam-macam. Ini juga akan menjadi sulit karena dalam langkah ini Anda harus menentukan jumlah per item.
Lakukan Pengecekan Sebelum Barang Disimpan
Langkah selanjutnya adalah memastikan bahwa Anda selalu melakukan pengecekan barang sebelum memasukkannya ke dalam rak. Pengecekan ini bisa dilakukan sebelum pemberian kode agar Anda bisa mengetahui ada atau tidaknya barang yang dicatat dalam tumpukan stok barang. Pengecekan ini juga bisa membantu untuk mengetahui barang mana yang mengalami kecacatan, salah produksi, dan kesalahan lainnya sebelum memutuskan untuk menyimpannya. Khusus untuk barang-barang yang cacat, Anda bisa mengumpulkannya ke dalam satu tempat lain dan jangan lupa pula untuk memberikan tanda atau catatan kecil mengenai keterangan cacat.
Memberikan Kode di Setiap Barang
Pemberian kode pada tiap barang akan sangat membantu ketika melakukan penjualan barang. Sebagai contoh, jika ada seorang pelanggan yang membeli baju dengan kode MM berwarna merah muda, maka sebagai penjual, Anda akan secara langsung paham dengan apa yang ditanyakan dan dipesan oleh pelanggan. Jika barang-barang tidak diberikan kode, maka transaksi yang akan dilaksanakan pun terasa lebih sulit dan dapat mengurangi citra perusahaan Anda di mata pelanggan. Selain itu, kode juga akan membantu saat menata barang di gudang.
Pisahkan Stok Baru dan Stok Lama
Mencampur aduk stok baru dan lama hanya akan membuat bingung ketika melakukan pencatatan dan pengecekan stok barang. Ketika ada kedua barang ini, ada baiknya Anda memisahkan stok lama dan stok baru untuk mempermudah perhitungan jumlah stok lama yang terjual dan belum terjual. Anda juga bisa menyediakan satu tempat khusus untuk stok baru agar menghindari tercampurnya stok barang yang baru dan juga yang lama.
Kelima cara di atas dapat Anda terapkan dengan mudah untuk mengelola stok barang di gudang. Pastikan juga Anda telah menggunakan sistem percatatan yang sesuai dengan kebutuhan bisnis. Sistem yang bagus akan menjadi aset bisnis Anda karena dapat mengamankan stok dan memberikan keuntungan. Jurnal adalah software akuntansi online yang memiliki sistem yang cocok untuk membantu Anda mengelola stok barang pada perusahaan. Untuk memenuhi kebutuhan sarana penyimpanan barang anda bisa melihat beberapa produk rak gudang di sini
Menyimpan barang merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi perusahaan besar, instansi ataupun tempat usaha yang kecil sekalipun. Barang dengan intensitas keluar masuk yang cepat tentunya menjadi perhatian yang lebih oleh pengelola barang.
Agar barang dapat terkelola dengan baik kita perlu memperhatikan beberapa hal yang cukup penting. Berikut ini beberapa tips untuk menyimpan dan mengelola barang.
Persiapkan Data Dengan Akurat
Saat melakukan persiapan data, tugaskan individu secara khusus yang bertanggung jawab dalam melakukan pencatatan. Individu tersebut harus melakukan pencatatan seakurat mungkin seperti input stok masuk dan stok keluar yang dapat dibantu dengan program pendukung agar proses pencatatan lebih akurat. Tujuan dilakukannya hal ini adalah agar Anda mengetahui terlebih dahulu data dari periode sebelumnya, lalu menentukan target pemasaran serta ramalan (forecast) penjualan pada periode saat ini.
Beberapa perusahaan distributor atau produsen sekalipun terkadang menggunakan sistem pre-order dan data pesanan yang masuk akan dijadikan sebagai landasan untuk menentukan angka persediaan. Guna mengembangkan bisnis distributor yang masuk, Anda juga harus melakukan diskusi dan berkonsultasi lebih dalam dengan tim pemasaran ketika ingin menentukan angka persediaan stok Anda.
Membuat Forecast Persediaan
Setelah Anda mengumpulkan data input dan output barang, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah membuat forecast atau perkiraan persediaan stok barang berupa jumlah persediaan yang dibutuhkan pada periode ini. Hal ini bukan tahap yang mudah bila Anda memiliki penjualan produk dengan jenis yang bermacam-macam. Ini juga akan menjadi sulit karena dalam langkah ini Anda harus menentukan jumlah per item.
Lakukan Pengecekan Sebelum Barang Disimpan
Langkah selanjutnya adalah memastikan bahwa Anda selalu melakukan pengecekan barang sebelum memasukkannya ke dalam rak. Pengecekan ini bisa dilakukan sebelum pemberian kode agar Anda bisa mengetahui ada atau tidaknya barang yang dicatat dalam tumpukan stok barang. Pengecekan ini juga bisa membantu untuk mengetahui barang mana yang mengalami kecacatan, salah produksi, dan kesalahan lainnya sebelum memutuskan untuk menyimpannya. Khusus untuk barang-barang yang cacat, Anda bisa mengumpulkannya ke dalam satu tempat lain dan jangan lupa pula untuk memberikan tanda atau catatan kecil mengenai keterangan cacat.
Memberikan Kode di Setiap Barang
Pemberian kode pada tiap barang akan sangat membantu ketika melakukan penjualan barang. Sebagai contoh, jika ada seorang pelanggan yang membeli baju dengan kode MM berwarna merah muda, maka sebagai penjual, Anda akan secara langsung paham dengan apa yang ditanyakan dan dipesan oleh pelanggan. Jika barang-barang tidak diberikan kode, maka transaksi yang akan dilaksanakan pun terasa lebih sulit dan dapat mengurangi citra perusahaan Anda di mata pelanggan. Selain itu, kode juga akan membantu saat menata barang di gudang.
Pisahkan Stok Baru dan Stok Lama
Mencampur aduk stok baru dan lama hanya akan membuat bingung ketika melakukan pencatatan dan pengecekan stok barang. Ketika ada kedua barang ini, ada baiknya Anda memisahkan stok lama dan stok baru untuk mempermudah perhitungan jumlah stok lama yang terjual dan belum terjual. Anda juga bisa menyediakan satu tempat khusus untuk stok baru agar menghindari tercampurnya stok barang yang baru dan juga yang lama.
Kelima cara di atas dapat Anda terapkan dengan mudah untuk mengelola stok barang di gudang. Pastikan juga Anda telah menggunakan sistem percatatan yang sesuai dengan kebutuhan bisnis. Sistem yang bagus akan menjadi aset bisnis Anda karena dapat mengamankan stok dan memberikan keuntungan. Jurnal adalah software akuntansi online yang memiliki sistem yang cocok untuk membantu Anda mengelola stok barang pada perusahaan. Untuk memenuhi kebutuhan sarana penyimpanan barang anda bisa melihat beberapa produk rak gudang di sini
Baca artikel selanjutnya